BEM FKIP KEMBALI GELAR DISKUSI PENDIDIKAN

>> Thursday, December 6, 2007

BEM FKIP Untan kembali menggelar diskusi bertema “Bersama Guru Membangun Bangsa” kemarin, (6/12). Agenda ini diadakan menyusul perayaan HUT PGRI ke-62 tanggal 25 November lalu.

“Kami bekerjasama dengan Drs. M. Ali, M.Si, ketua Pendidikan Dasar Luar Sekolah dan Olahraga (Diksepora)”, jelas Kartini, Menteri bidang Riset dan Pendidikan BEM FKIP.

Menurut Kartini, target peserta diskusi ini adalah mahasiswa angkatan 2005, 2006, dan 2007. Tujuannya adalah meningkatkan kecerdasan bagi mahasiswa FKIP yang identik sebagai calon guru. Dengan demikian, mahasiswa akan mendapat ilmu baru mengenai hak dan kewajibannya sehingga dapat mengembalikan tujuan awal guru sebagai pengajar dan pendidik.

Pembicara yang diundang adalah Drs. Syarif M. A. dan Dra. Syarifah Salma. Keduanya adalah pengurus PGRI Pontianak. Drs. M. Ali yang dijadwalkan hadir ternyata berhalangan karena harus berangkat ke Jakarta.

Materi yang disampaikan adalah mengenai sejarah PGRI, peran, fungsi, dan kondisi guru saat ini. Dikatakan oleh Dra. Syarifah Salma, Indonesia menemapti urutan ke-27 pada Human Development Index (HDI). “Memang variabelnya bukan hanya dari pendidikan, tapi tak dapat dipungkiri pendidikan berbanding lurus nilainya dengan kemajuan”, ujar Salma menambahkan.

Sayang sekali peserta yang dapat hadir hanya 19 orang yang terdiri dari mahasiswa dan panitia sendiri. Ketika ditanyakan mengenai penyebabnya, panitia menjawab acara diskusi memang kurang mendapat perhatian dari mahasiswa.

Vina, mahasiswa angkatan 2007 merasa penyebabnya adalah kurangnya publikasi. Saat ditanya, Hadidi, presiden BEM FKIP membantah kurangnya publikasi karena sudah ada pemberitahuan pada tiap himpunan mahasiswa dan penyebaran leaflet juga info yang ditempel di mading.
Namun Nurazizah, mahasiswa prodi pendidikan Kimia, menyatakan dia tidak mengetahui adanya acara ini. “Tadi saya lewat baru tahu ada acara ini”, tambahnya. Ia menggeleng saat ditanya apakah ada info di mading kampus.

Saat dikonfirmasi ulang, panitia baru menyampaikan tidak adanya info mading yang ditempel karena keterlambatan panitia untuk menempel info tersebut. Hadidi berdalih, publikasi juga bukan alasan mutlak banyaknya peserta suatu kegiatan.

Mengenai isi acara, Teti, mahasiswa prodi Bahasa Inggris mengatakan,”Materinya kurang tersampaikan karena pembicara kurang atraktif”. Siti Syarifah, mahasiswa angkatan 2007 lainnya menimpali,”Kakak panitianya ada yang borong pertanyaan sampai 4atau 5 pertanyaan, jadi waktu sudah keburu habis”.(B04)

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP