Lika-liku Internetan
>> Monday, March 16, 2009
Dari sore saya sudah standby di depan laptop. Wajarlah, baru saja pasang internet di rumah. Bagi orang-orang di luar Pontianak, internet tentu bukan kemewahan lagi. Di Pontianak sebenarnya juga bukan. Buktinya warnet bertebaran di mana-mana. Sepanjang satu kilometer dari rumah saya saja bisa ditemukan lebih dari 10 warnet. Tetapi untuk koneksi di rumah-rumah, masih terbatas. Penyebabnya, harga aktivasi cukup mahal dan rata-rata mengharuskan adanya kabel telepon.
Tapi tetap saja, saya tidak puas internetan di salah satu tempat tersebut. Kecepatannya memang lumayan. Cuma saya jadi tidak bebas dan lebih cepat lelah karena harus duduk terus. Lagipula di warnet tertentu, tempatnya kurang bersih dan sempit.
Belum lagi apabila ada tugas yang mendadak harus dikumpulkan secepatnya. Saya jadi kelabakan. Meskipun dekat rumah, saya tidak diizinkan oleh ibu untuk pulang lebih dari jam 10 malam. Masalahnya, kalau malam kurang aman. Begitu komentar ibu. Dilematis jadinya. Terpaksa saya berjibaku untuk menyelesaikan tugas secepatnya dan tidak pulang kemalaman. Semua data disimpan di laptop, lalu buru-buru pulang. Kalau sampai di rumah ada yang kurang, saya harus tambah-tambah dengan kemampuan “mengarang bebas”.
Itu baru masalah tugas. Nah, bagaimana kalau saya sedang mengikuti suatu lomba? Misalnya Djarum Black Blog Competition yang diadakan Djarum Black ini. Jadi kebingungan. Hal pertama yang harus saya lakukan tentu observasi mengenai Djarum Black dan kegiatan-kegiatannya. Apalagi saya belum pernah berpartisipasi. Padahal nyaris semua kegiatan adalah keyword wajib. Lalu setelah berhasil menulis artikel, saya perlu memuatnya lagi di blog. Agak merepotkan karena saya harus bolak-balik. Tentu saya tidak bisa menulis di warnet yang notabene ribut oleh musik.
Alhasil, saya berkeras untuk pasang internet. Kebetulan ada provider di dekat rumah (betul tidak ya istilahnya? Harap maklum). Semua gaji mengajar saya habiskan di situ. Total biaya aktivasi dan pemasangan awal sebesar Rp 625 ribu. Tapi perbulannya saya hanya harus bayar Rp 125 ribu. Murah sekali menurut saya. Karena koneksinya unlimited. Saya juga tidak perlu repot mencari modem. Kelebihan lainnya, tidak perlu menggunakan kabel telepon. Kendalanya cuma satu, tidak bisa mobile alias dibawa ke mana-mana. Yah, lumayanlah daripada tidak ada sama sekali.*foto: erwinkurnia.web.id.
Tapi tetap saja, saya tidak puas internetan di salah satu tempat tersebut. Kecepatannya memang lumayan. Cuma saya jadi tidak bebas dan lebih cepat lelah karena harus duduk terus. Lagipula di warnet tertentu, tempatnya kurang bersih dan sempit.
Belum lagi apabila ada tugas yang mendadak harus dikumpulkan secepatnya. Saya jadi kelabakan. Meskipun dekat rumah, saya tidak diizinkan oleh ibu untuk pulang lebih dari jam 10 malam. Masalahnya, kalau malam kurang aman. Begitu komentar ibu. Dilematis jadinya. Terpaksa saya berjibaku untuk menyelesaikan tugas secepatnya dan tidak pulang kemalaman. Semua data disimpan di laptop, lalu buru-buru pulang. Kalau sampai di rumah ada yang kurang, saya harus tambah-tambah dengan kemampuan “mengarang bebas”.
Itu baru masalah tugas. Nah, bagaimana kalau saya sedang mengikuti suatu lomba? Misalnya Djarum Black Blog Competition yang diadakan Djarum Black ini. Jadi kebingungan. Hal pertama yang harus saya lakukan tentu observasi mengenai Djarum Black dan kegiatan-kegiatannya. Apalagi saya belum pernah berpartisipasi. Padahal nyaris semua kegiatan adalah keyword wajib. Lalu setelah berhasil menulis artikel, saya perlu memuatnya lagi di blog. Agak merepotkan karena saya harus bolak-balik. Tentu saya tidak bisa menulis di warnet yang notabene ribut oleh musik.
Alhasil, saya berkeras untuk pasang internet. Kebetulan ada provider di dekat rumah (betul tidak ya istilahnya? Harap maklum). Semua gaji mengajar saya habiskan di situ. Total biaya aktivasi dan pemasangan awal sebesar Rp 625 ribu. Tapi perbulannya saya hanya harus bayar Rp 125 ribu. Murah sekali menurut saya. Karena koneksinya unlimited. Saya juga tidak perlu repot mencari modem. Kelebihan lainnya, tidak perlu menggunakan kabel telepon. Kendalanya cuma satu, tidak bisa mobile alias dibawa ke mana-mana. Yah, lumayanlah daripada tidak ada sama sekali.*foto: erwinkurnia.web.id.
0 comments:
Post a Comment