Menang? Kalah?

>> Wednesday, March 25, 2009

Black In News,


Debat Bahasa Inggris I dan Bahasa Inggris 2 kurang terarah. Sementara Bahasa Inggris 1 sebagai tim negative melontarkan berbagai opini dan data, Bahasa Inggris 2 tidak merespon dengan baik.

Affirmative kira-kira berkata begini,“…One of the technology is internet. We know…internet…pornography”.

Negative menjawab,”Internet is only one kind of technology….Pornography is not technology, so it does not prove that technology is more foe then friend.”

“22 percent teenage see porn sites in the internet…”

“So, how about the 78 percent? They must be reading something.”

Itu kira-kira argumen yang terlontar selama debat. Masih ada beberapa argumen lain yang seolah tidak ditangkap tim positif.

Tim negative juga melakukan beberapa kesalahan. Misalnya saya sebagai pembicara kedua mengatakan,”Technology can cure Global Warming.”

Pernyataan ini dibantah tim affirmative,”Global Warming can not be cured.”

Kesalahan saya langsung dikoreksi Tetty sebagai pembicara ketiga.

Suasana persaingan terasa. Benar juga pendapat Faris, intrik memang membuat debat lebih bersemangat. Beberapa kali pembicara dari dua belah pihak nampak emosi. tapi hanya sebatas itu.

Syukurlah, debat berlangsung lancar.

Juri akhirnya memutuskan kami sebagai pemenang dan Faris sebagai pembicara terbaik.

***

Kami berhadapan dengan tim Bahasa Inggris 5. Mereka adalah lawan terkuat dari penyisihan. Untung kami tidak bertemu dari awal. Bisa-bisa kami tereliminasi.

Tak ada istirahat. Bahasa Inggris 1 harus berhadapan langsung setelah pengumuman masuk ke final. Mosi yang terundi pun aneh. Tak jauh beda dengan mosi sebelumnya. Cuma mosi ini lebih spesifik,”Internet does more harm than good”. Kami menjadi tim afirmatif pula.

“Wah, nggak bisa gini dong. Masa aku meng-counter argumenku sendiri tadi. Tukar ya,” kata Faris.

Kami setuju dengan Faris. Masalahnya, opini dan data untuk modern technology dan interent beda-beda tipis. Malah argument dan bantahan kami di pertandingan sebelumnya tinggal dicomot tim negative.

Panitia bingung melihat reaksi Faris. Mereka awalnya setuju untuk menukar.

Tiba-tiba Dini, seorang panitia, berseru,”Nggak! Nggak usah tukar! Nggak pa-pa sama, kan biar mudah, udah ada bahannya.”

Kami kesal sekali. Bagaimana tidak! Untuk final, mosi ini sangat tidak layak karena mirip dengan mosi lain dan tidak up to date. Padahal masih ada mosi yang lebih baik dan berbobot, misalnya Indonesian should not be involved in Palestinian war.

Tapi keputusan panitia adalah harga mati. Dengan sedikit kesal, kami menjalankan prosesi case building. Tapi segera kami sadar, kami harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Di tengah diskusi kami, saya teringat, banyak argumentasi lain yang bisa dipakai. Dan akan sangat membantu kami.

***

“internet cause many critical problem in our country.”

“Pornography site on internet reach the number of billion. 75 million times the word ‘sex’ is being type in a day. The numbers of free sex are rising since 1995, the approximate time when the internet came to Indonesia.”

“Game Online cause many students being absent.”

“Invalid information are easily believed by Indonesian reader because of the level of education. This condition is written by Bill Kovach, a professional in journalism, as tsunami information.”

“Piracy in internet breaks the law. It cause loss to the producer.”

Itu argumen yang kami kemukakan. Data yang lebih konkrit kami sampaikan dengan jelas. Mungkin kami kalah dalam bidang kelancaran berbahasa. Dalam hal argument, kami sebenarnya sangat yakin.

Dugaan kami benar. Argument yang kami ucapkan di pertandingan sebelumnya digunakan tim negative sebagai bantahan. Hanya saja, bisa kami minimalisir sebab kami memiliki berbagai ide dan data baru.

Namun juri berkata lain. Meski mereka mengatakan kami mengalami banyak peningkatan, saat penutupan, diumumkan Bahasa Inggris 1 sebagai juara dua. Berarti Bahasa Inggris 5 adalah juara satunya. Kami menerima dengan lapang dada. kekalahan membuat kami semakin terpacu.

Meski kalah, kami masih semangat. Kami masih berjuang di tingkat universitas. juara satu dan dua memang mewakili fakultas ke universitas.

Kami malah tampak lebih antusias. Karena kami sudah mengalami perkembangan yang baik. Tak lupa, kami mengabadikan momen kemenangan ini.

Benar-benar kekalahan yang manis.

Saya ingat ucapan Faris di babak final tadi,”Eventhough we lose, we already made it hard.”
Ya! Setidaknya usaha kami membuat orang harus bekerja keras untuk mengalahkan kami.

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP