Shakespeare, Sang Pujangga Penuh Inovasi

>> Wednesday, March 18, 2009

Black In News,

By a name
I know not how to tell thee who I am:
My name, dear saint, is hateful to myself,
Because it is an enemy to thee;
Had I it written, I would tear the word.
(Romeo-Juliet, William Shakespeare)

90 persen populasi dunia kenal Shakespeare. Ia adalah seorang penyair asal Inggris, tepatnya Stratford-upon-Avon, Warwickshire. Konon, ia adalah penyair terbesar di era pemerintahan Ratu Elizabeth I.

William Shakespeare tidak berasal dari keluarga seniman. Ayahnya, John Shakespeare, adalah pembuat sarung tangan. Awalnya keluarga ini cukup kaya. Sampai suatu waktu John kedapatan menjual wol illegal. Ia menjadi miskin.

Shakespeare menemukan jalannya lewat membaca. Ia tergila-gila pada buku. Apalagi saat itu membaca merupakan kemewahan. Sedikit sekali orang yang bisa membaca dan mampu membeli buku. Referensi Shakespeare adalah buku-buku filosofi dan cerita dari negara lain seperti Yunani, Italia, dan sebagainya. Buku-buku inilah yang menjadi inspirasi karya-karya Shakespeare.

Menurut pendapat para pemerhati sastra klasik, ada dua faktor yang menyebabkan Shakespeare didaulat sebagai penyair besar di zamannya. Pertama, keamanan dan kedamaian di masa pemerintahan Ratu Elizabeth I. Perdagangan berkembang. Masyarakat tidak hidup dalam ketakutan karena perang sehingga mereka memiliki waktu luang. Seni dan sastra kemudian menjadi kegemaran umum.

Mengingat waktu itu budaya masyarakat Barat masih budaya lisan, karya seni dimainkan di teater. Masyarakat kemudian berbondong-bondong memenuhi teater-teater. Yang paling terkenal teater Globe. Beberapa karya Shakespeare ditampilkan di sini. Karya-karya Ini juga menjadi sumber penghasilannya. Dalam perkembangannya, Shakespeare tidak hanya menjadi penulis sandiwara, tapi juga pelakon dalam hampir setiap kisah.

Faktor kedua adalah inovasi dan kreativitas Shakespeare. Alur cerita dan tema yang diangkat Shakespeare unik dan bermakna. Shakespeare juga terkenal banyak menciptakan kata-kata baru. Kira-kira 1700 kata. Beberapa kata ciptaannya yang masih digunakan hingga sekarang adalah “hurry”, “downstairs”, dan “dawn”. Yang terpenting, cerita Shakespeare selalu mempunyai makna mendalam. Tiga hal yang mendasari seluruh karyanya adalah pertanyaan-pertanyaan: Apa artinya untuk hidup? Bagaimana cara kita hidup? Apa yang harus kita lakukan dalam hidup?

Shakespeare seperti tak pernah kehabisan ide. Pada saat wafat, ia telah menulis sekitar 38 sandiwara tragedi, komedi, sejarah, 154 sonata, 2 puisi naratif, dan puisi-puisi lain. Untuk prestasi hidupnya yang luar biasa, ia dijuluki “Bard of Avon” yang berarti “penyair dari Avon”.
*dari berbagai sumber/foto:endicottstudio.typepad.com (validitas foto diragukan)

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

  © Blogger template Simple n' Sweet by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP